A Reminder

It has been a long time since I post something here doesn't it? Kalo gasalah tahun 2018 terakhir posting, padahal di 2019 awal sempet kepikiran buat ngeblog setiap hari, nulis semacam diary gitu, ya apalah daya, jangankan tiap hari, sebulan sekali aja susah.

Well, two years is a long time untuk ngga nulis blog sih emang. Emang kemana aja?

Banyak, kemana mana, sibuk, pusing, yang jelas, dari terakhir nulis blog emang banyak yang terjadi di hidup gue, yang baik dan buruk. Tapi di postingan ini lagi mau cerita dunia kerja dulu.

Btw, gue bikin blog ini dari SMA atau kuliah ya gue lupa, yang gue inget sih gue udah mulai ngeblog dari SMA, tapi gue lupa apakah sejak awal ngeblog gue pakai alamat blog ini atau bukan, tapi kalau dilihat lihat, ada perbedaan yang lumayan mencolok, seperti pemakaian gambar, dulu tuh gue seneng naro naro gambar di postingan, tapi sekarang males, udah gitu sekarang ini blog kaya cuma tempat curhat kalo ada masalah doang, should I put more pictures again?

Okay, back to topic. Dunia kerja.

Di awal lulus kuliah gue sempet bingung, gue ini orangnya pasif, pengalaman gue tentang dunia kerja tuh minim banget, bisa ga ya gue dapet kerja.

Bingung, takut, itu perasaan yang muncul setelah euforia senang wisudaan hilang. Gue lumayan aktif di organisasi kampus, bukan mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), masalahnya, organisasi yang gue ikutin ngga sesuai dengan jurusan kuliah, yang menunjang paling ya cara bersosialisasinya, selebihnya, no.

Makanya waktu dapet tawaran kerja, gue iyain, walaupun gaji ngga seberapa (umr pun ngga), dan kerjaannya agak melenceng dari jurusan kuliah, tapi yaudahlah, itung itung belajar. Akhirnya guepun kerja.

Everything was good, mereka memahami gue anak baru, ya walaupun ketika masuk udah ada kelompok-kelompok tertentu, tapi ya it's okay, gue yang dari zaman sekolah udah terbiasa ngga gabung kelompok udah terbiasa, apalagi gue emang males basa basi, walaupun ternyata basi-basi itu perlu juga.

Semuanya oke oke aja, sampe suatu hari.....

"KAMU INI GIMANA SIH! BODOH KAMU YA" (menyodorkan kertas)
"hah? gimana bu?" (memalingkan muka dari pekerjaan, merasa kaget)
"MASA NILAI ANAK SAYA DAPET SEGINI" (masih emosi)
"lah itu bukan saya yang nilai bu" (mencoba membela diri)
"'YA TAPI KAN KAMU KOORDINATORNYA" (masih emosi)
"iya, tapi coba ibu liat itu nama siapa yang nilai, bukan saya" (masih membela diri)
"SAYA GAMAU TAU, POKOKNYA HARUS DIUBAH INI NILAINYA"
"iya bu"

Di awal kerja gue dibentak bentak. Gila, gaabis pikir, karena cara negurnya itu loh, kenapa harus kaya gitu, di kantor, tanpa gue ada kesempatan untuk membela diri. Iya saya salah disitu, tapi kan bisa diomongin baik-baik, kenapa harus begitu sih.

Ditegur kaya gitu sama senior yang beberapa tahun lagi pensiun,apa ada yang membela?

Ngga.

Abis ditegur begitu sih pada ngomong "kok begitu ya negurnya, dia kan masih anak baru, masa begitu"

Tapi ya udah itumah omongan dia di belakang setelah gue didamprat kaya gitu, ngga pas kejadian mereka membela gue.

Gue keluar kantor, diluar gue nangis. Gila ya dunia kerja, bener-bener lu gabisa ngandelin orang lain. You have to stand by your own foot.

Tahun 2020, awal maret
"YA KASIAN DONG ANAK-ANAKNYA, BELAJAR PSIKOLOGI GA?"
"ya iya bu, tapi ya gimana, ini jadwalnya emang mepet"
"YA KAMU BELAJAR PSIKOLOGI GA? MUMET MEREKA KALAU BEGITU"
"ya saya juga bingung bu gimana lagi"

Yes, its happening again, orang yang berbeda, walaupun kalau dari umur bedanya ga jauh sama yang pernah damprat gue sebelumnya, but this time i'm not crying, tapi ya tetep sih keheranan gue masih sama, mereka senior yang umurnya tuh harusnya lebih wise, yang harusnya bisa mengayomi, bijak, bukan men judge tanpa mendengar penjelasan, kami junior kalian butuh masukan, sharing untuk ketemu solusi terbaik, sangat butuh masukan dari yang mempunyai pengalaman lebih, tapi gimana caranya kalau kalian langsung menilai tanpa mendengar penjelasan dulu.

Ah, susah kalau harus mengubah karakter orang lain, postingan ini dibuat sebagai reminder, pengingat untuk diri sendiri kalau 5, 10, 15, dan tahun-tahun mendatang agar dapat menjadi rekan sejawat, senior, pemimpin yang mau mendengar, mengayomi, dan memberi masukan atau pendapat dengan bijak, tanpa menjatuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar