Hari Buku Nasional

Selamat hari buku nasional bagi warga negara Indonesia!!!!

Buat yang belom tau, hari ini tepatnya 17 Mei kita merayakan hari buku nasional. FYI, hari buku sedunia sama hari buku nasional ini agak deketan sih ya tanggalnya, ngga ada beda sebulan, ada yang tau tanggal berapa kita merayakan hari buku sedunia? Yap, tanggal 23 April, kenapa gue inget? karena itu tanggal ulangtahun gue (hehe)
Hari buku nasional ngga kalah heboh dan meriah dibanding hari buku sedunia, karena hari buku nasional sempat menjadi trending topik di twitter hari ini bersamaan dengan hashtag baca buku 15 menit (#bacabuku15menit). Hmm, sepele sih ya cuma 15 menit dalam sehari, tapi masih aja suka ngga sempet, padahal manfaat dari baca buku itu banyak sekali loh. Bagi orang yang suka baca buku, hari ini pasti akan menjadi hari yang menyenangkan karena beberapa toko buku memberikan diskon untuk memperingati hari buku ini, termasuk gue. 

Sedikit cerita tentang gue dan buku. Sejak kecil buat gue toko buku selalu menjadi tempat yang menyenangkan, bahkan kalau misalnya ditanya lebih pilih ke toko pakaian atau ke toko buku gue tanpa ragu pasti akan langsung memilih toko buku. Gue inget waktu gue kecil buku yang pertama gue beli adalah novel Lupus nya Hilman Hariwijaya, beli satu dan rasanya pengen beli semua serinya waktu itu. Masalahnya adalah keadaan ekonomi keluarga gue waktu gue kecil ngga memungkinkan buat beli sesuatu yang sifatnya ngga wajib, pokoknya kalo gue ke toko buku ya belinya harus ada sangkut pautnya sama sekolah, paling cuma beli buku pelajaran sama alat tulis, itu beli Lupus satu juga karena gue nangis di toko buku paling. Hahaha.

Seiring berjalannya waktu, gue pun akhirnya bisa mengumpulkan uang dari menyisihkan uang jajan. Buku pertama yang gue beli dari tabungan gue sendiri adalah buku Laskar Pelangi nya Andrea Hirata dengan sampul hardcover, lumayan mahal untuk ukuran anak SMP, bahkan temen gue aja sampe bilang "ih kalo gue sih mending buat yang lain deh duit segitu, daripada beli buku".

Lewat Laskar Pelangi, Andrea Hirata sukses menjadi penulis favorit gue yang pertama, buku-buku Andrea Hirata yang lain selalu gue nantikan tanggal terbitnya. Makin lama makin banyak uang yang ada di tabungan, gue pun membeli buku-buku lain, nama-nama penulis favorit gue pun bertambah, sekarang ada juga Raditya Dika, Trinity Traveler, Dee Lestari, Mitch Albom. Di saat sebagian besar teman-teman gue sibuk dengan artis-artis favoritnya, menabung untuk menonton konser mereka, gue sibuk dengan tanggal terbit buku yang gue tunggu-tunggu, menabung untuk beli pre order supaya di bukunya ada ttd penulis, yaa, seneng aja. Selain buku-buku dari penulis yang gue sebutkan di atas, gue juga banyak baca buku lain kok, karena gue percaya Nullust Est Liber Tammalus Ut Non Aliqua Parte Prosit (ngga ada buku yang begitu jelek yang sedikitpun ngga bisa diambil pelajarannya).

Motto Hidup

Kali ini gue akan membahas mengenai motto hidup, tapi sebelumnya gue akan menjelaskan pengertian dari motto hidup, ya siapa tau kan ada yang gatau dan ngira motto itu salah satu produk pewangi pakaian (ehm). Jadi, menurut salah satu artikel di http://www.katakatamutiara.web.id/2015/12/kumpulan-contoh-motto-hidup-terbaik.html
Motto hidup adalah suatu ungkapan atau pernyataan yang bersifat positif dan mampu membangun semangat dan biasanya juga dijadikan prinsip atau pegangan hidup bagi individu. Motto hidup dapat mendorong kita untuk berbuat seperti kata-kata positif yang terdapat dalam motto tersebut. Biasanya, kita dapat menemukan motto hidup dalam buku-buku biografi, tesis, koran, maupun media lainnya yang memungkinkan termuatnya suatu motto.
Tapi jujur gue masih bingung kalau misalnya ada yang nanya motto hidup gue apa. Karena menurut gue sih motto hidup itu beda-beda tergantung sikon yang sedang kita hadapi, misalnya salah satu motto hidup yang juga gue ambil dari website sebelumnya, disitu ada motto "jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat lebih baik dari kita". Ya iyasih emang motto ini mengajarkan kita untuk be yourself atau proud to be yourself, tapi kalo misalnya diri kita sekarang banyak kurangnya atau ada sesuatu yang buruk yang ingin kita ubah dari diri kita, apa salahnya sih melihat orang lain yang lebih baik dari kita untuk kita jadikan role model supaya kita bisa lebih baik?

Another story, waktu gue SMP, gue punya temen yang pinter, nilai UN nya aja yang paling tinggi di sekolah, pokoknya ditangan dia udah ada tiket untuk masuk ke SMA manapun yang patokan masuknya cuma nilai UN. Dengan tiket seperti itu gue kaget ketika gue tanya dia akan masuk ke SMA mana, karena pilihan dia adalah SMA yang deket dari SMP gue, SMA yang bukan termasuk dalam kategori favorit. Gila, gue aja yang nilai UN nya dibawah dia milihnya SMA favorit (modal nekat juga sih), tapi dia malah milih SMA yang biasa-biasa aja, dengan kemampuan dia yang diatas biasa aja. Gue pun mencoba untuk menghasut dia supaya memilih SMA yang lebih baik, dan jawaban di di saat itu "yah Han, yang namanya berlian mau ditaro di kubangan lumpur akan tetep jadi berlian kan". Iya, maksudnya dia walaupun dia berada di tempat yang biasa aja, dia akan tetap bersinar, seperti berlian. Dijawab kaya gitu gue diem sambil mikir dalam hati (bener juga ya).

Time flies, 3 tahun kemudian, kita kembali dipertemuka lewat sosial media, waktu itu gue lagi sibuk nyiapin segala hal untuk kuliah, gue pun nanya dia masuk universitas mana, dan jawabannya saat itu adalah "gue ngga keterima di univ yang gue mau Han, mungkin mau nyoba lagi tahun depan". Gue kaget, asli, gue pun nanya lagi kenapa dia ngga diterima padahal yang gue tau di SMP dulu dia orang yang pintar. Jawabannya yang dia lontarkan lebih mengagetkan lagi, dia bilang "Gue terpengaruh sama temen-temen gue, temen-temen gue pada suka maen di warnet, gue pun jadi ikutan suka maen di warnet".

Gue kembali teringat akan omongan dia tentang berlian, ya mungkin ada benarnya, masalahnya mungkin di saat itu dia belum se bersinar berlian, atau kubangan lumpur tempat berlian itu berada mungkin terlalu dalam sehingga si berlian yang bersinar ini tidak lagi terlihat sinarnya karena tertutup lumpur. Mungkin.

SKAHA~

Hidup jangan, jangan dibikin susah, ikuti kata mereka tak ada habisnya....


Kalimat diatas adalah sepenggal lirik dari lagunya Aron Ashab dengan judul Sesuka Hati (SKAHA). Gue sih udah tau lagu ini dari lama, tapi lagi suka-sukanya dengerin lagu ini ya baru sekarang-sekarang ini, mungkin karena sikon juga kali ya, tapi emang liriknya bagus kok, jadi cuslah yang belom tau langsung aja klik video dibawah.


G: itu novel apaan Sel?

S: oh, novel teenlit Han.

G: tentang?

S: tentang kehidupan glamor anak SMA gitu

G: lah lu suka baca begituan?

S: ngga juga sih, kemaren ke toko buku sama bokap, terus bingung mau beli apa, yaudah gue beli ini aja. Asal nyomot.

Percakapan diatas adalah sedikit percakapan yang terjadi antara gue dengan teman sekelas gue yang duduknya di belakang gue waktu kelas 10. Waktu  itu emang masih jam pelajaran, tapi lagi gaada guru, makanya gue bisa ngobrol sama anak meja belakang. Iseng, gue pun mengambil novel yang dibawa (tapi tidak sedang dibaca) oleh si Sel ini, judulnya “Unbelievable”.

Di novel Unbelievable ini tokoh utamanya adalah anak SMA bernama Shinna Maessa Wijaya yang dipanggil Maybella, tapi SMA si May ini bukan SMA biasa. Di SMA ini popularitas adalah segalanya kalau mau dianggep, yang bisa sekolah disini cuma 2 jenis orang, orang kaya yang duitnya ngga berseri atau orang yang pinter banget, beruntung kalau punya keduanya. Di novel ini may 1 geng sama Rashi, Adrianna dan Marion. Oh iya kalo di novel ini geng itu disebutnya clique, dan clique nya si May ini adalah clique yang paling ngehits di SMA nya. Kalau untuk sekedar hiburan, novel ini cukup menghibur kok, tapi kalau untuk cuma suka bacaan yang serius serius ngga dianjurkan sih baca novel ini.

Agak bingung sih baca novel ini, ada beberapa bagian gue ngga ngerti. Selesai baca novel ini gue pun nanya sama temen gue, "kok novelnya begitu ya Sel? kaya ada yang kelewat gitu". Yang dijawab oleh temen gue "yaiyalah Han, ini kan novel ada 3 seri, nah ini seri terakhirnya". Yaampun pantesan gue rada bingung bacanya, gue pun dengan ngga tau diri bilang "beli lagi dong sel yang 2 serinya, nanti gue pinjem. Hehe". Untung gue ngga ditelen sama dia. Hahaha. Selang beberapa waktu temen gue ini ke sekolah bawa novel judulnya Reputation. Alig ya baek bener, etapi mungkin dia juga penasaran kali ya, yang jelas gue langsung minjem dong novelnya. Hahaha. 

Reputation ini novel sebelum Unbelievable, jadi urutan gue baca terbalik gitu. Kalau di Unbelievable tokoh utamanya adalah May, di novel Reputation ini tokoh utamanya Rashi, anak ketujuh dan terakhir dari seorang konglomerat ternama. Rashi ini ketua dari clique, terkenal dengan mulutnya yang sadis. Interesting. Disini diceritakan bagaimana hidup seorang Rashi si anak konglomerat yang juga ada lika likunya. Nah, kalo di novel pertama berjudul Glam Girls menceritakan tentang Adrianna, cewe yang ngga sengaja masuk ke cliquenya Rashi dan May.

Inti dari novel glam girls series ini sih kehidupan glamor anak SMA, tapi jangan underestimate dulu, lumayan banyak kok pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Uniknya, walaupun ketiga buku ini ceritanya nyambung, tapi pengarang tiap buku beda-beda. Oh iya kalau bisa sih bacanya urut ya jangan kebalik kaya gue, soalnya ceritanya nyambung gitu antara buku satu dan lainnya. Nih penampakan bukunya: