Learn it from the hard way

2020 tahun paling nano-nano buat gue. Sebagian keinginan gue tercapai di tahun ini, tapi di sisi lain, ada hal buruk yang harus gue hadapi. Hal yang ngga pernah gue sangka-sangka, ngebayanginnya pun enggan.

The happy part? gue bisa ngerasain kerja yang ngga harus ketemu orang langsung, gue punya pacar di tahun ini (ini gatau sih bakal happy ending atau ngga), ngerasain penghasilan tambahan pertama kali di tahun ini, dan ngga harus dandan berlebih ke kondangan, karena ketutupan masker (ini yang paling bikin seneng sih)

Bagian sedihnya? Harus keliling-keliling rumah sakit untuk sebuah kamar rawat untuk nyokap, nyokap kena corona, harus ngurusin tetek bengek rumah sakit sendirin, pandangan dan perlakuan orang-orang setelah tau nyokap kena corona, rencana-rencana yang harus gagal karena kejadian ini.

Dan barusan kepikiran, apa ini jawaban atas doa gue "dekatkan dengan yang baik dan jauhkan dari yang jahat". Jadi tau yang mana yang peduli sama kita, yang mana yang malah keliatan busuknya. Bahkan saudara yang selalu kita bantu aja ternyata ngga ada batang hidungnya disaat ada musibah kaya gini.

Gue udah lama tidak membuat resolusi disaat pergantian tahun, tapi tahun 2021 ini tolonglah biarkan gue napas lega dulu tanpa kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan. 2019 dan 2020 udah cukup bikin gue pusing, udahlah plis 2021, be nice to me.

Tapi siapalah saya, hanya manusia biasa, yang ngga tau 1 detik kemudian akan terjadi apa.

0 komentar:

Posting Komentar